Selasa, 27 Oktober 2009

hari ini pengalaman pertama disuruh bawa tour org DPR Jogja,
beeeh stress gila, semalem cuma tidur sebentar, bingung ga ada bahan materi yg buat disampaikan ke pax. pagi2 datang ke novotel d antar ko'ewad, dan nungguin temen, lama banget datengnya...hhhh.. stengah jam lwat haduh mana nih, takutnya ga sempet briefing dengan ketua rombongan, karna memang blm sm skali bertemu bru bbrp x terima telp dr dia.. akhirnya datang, dan kita bertemu dgn pak'windri org Pacto trvl yg bwa org2 DPR Jogja itu kesini, orgnya baik,ramah,lucu tp kadang kalo ngomong suka ngagetin haha.. dan sebelum perjalanan on tour, saya dgn tman sy berkenalan dulu dgn driver n co.driver sling bercanda tuker pikiran, apa yg harus dilakukan,mereka menyenangkan, baix sekali, tp sempat ada seorng driver yg mengatakan "ah, paling ntar klo uda pinter lupa sama kita2", hmm aq ga bs bicara apa2, aku pun ga mau jd kacang yg lupa dgn kulitnya, dan apa mereka serink diperlakukan seperti itu yaaa.. aq ga bs bayangin berat beban hidup dan beban hati yg harus ditanggung oleh mereka yg hny bisa bilank ya gini deh nasib, terima aja dan jalanin.. ah yauddalah, lalu on tour saat aq naik bus dan sdah mau brangkat, aq perkenalkan diri dulu, mereka langsung yg pada nyerbu dengan pertanyaan, dan omongan isenk, aq bilang kalo aq masi belajar dan ini pengalaman pertama dan mereka mengerti, ga lama perkenalan aku di minta duduk aja ma seorang ibu DPR, yauda selama perjalanan ke tempat tujuan yaitu Dep.DikNas yg di senayan, aku hanya mengobrol dengan ibu disebelah ku, setelah sampai ditempat tujuan aq bicara lagi sebentar untuk membangunkan ada bbrp org dr pax yg tertidur d bus, saat itu jam 09.52 dan aku menunggu selama kurang lebih 2 jam, baru jalan lagi skitar 12.22 jalan menuju ke restorant yg di pecenongan, sy sedikit memberikan informasi lokasi restoran dan waktu yg ditempuh, setelah itu aku diam lagii .. eeeehhhh, diledek sama org DPR nya "mana nih guidenya mendeng bae" haduh, masi didaerah sudirman ga tau mesti cerita apa, pas memasuki daerah medan merdeka baru deh angkat bicara lagiii.. haduuuuhhh, diledekinnya parah org baru ngomong dikit langsung diserbu, eh ada yg bilang "uda dengerin aja mau ngomong apa dulu si mbak'nya, ayo mbak ngomong" haduh, yauda deh niat mau jelasin monas, baru ngomong tinggi monas 132 m, eit dah uda diselak aja, dikasi pertanyaan yg agak aneh ya "mang mbaknya uda ngukur? kok bs tau?" pertanyaannya lebih2 dr anak SD ngakunya si org DPR tp rese banget, baru mau jelasin busway uda diselak lagi "iya mbak ceritain mbak di kota sy ga ada loh mbak, itu bangku yg di dlmnya brp mbak?" hmmm parah, dan belum terjawab uda ada yg nanya lagi "mbak itu yg menggantung-gantung di dlm bus itu apa ya buat apa ya?" beh, parah, beneran ga bs apa2 cuma bs bls dgn ketawa2 sm senyam senyum.. jd bahan permainan banget sm mreka parah nih, dikerjain ma org DPR Jogja.. uda mau memasuki jlan harmoni, sy diem lagi ga tau mau ngomong apa, uda males nanggepinnya, jd tunggu aja smp restorant, dan setelah smp mreka yg bilang "makasi ya mbak, ayo mbak makan, kapan2 maen k Jogja ya mbak" cuma bisa bales "iya pak" dlm hati "akhirnya". lalu masuk ke dlm resto bertemu dgn pak windri lalu dgn teman sy makan dulu d resto lalu terima fee nya Rp.400.000,- setalah itu izin dan "pulang"

Pengalaman pertama yg agak menyebalkan si sebenarnya tapi lumayan berkesan setidaknya sekarang aku uda ada pengalaman dan uda tau kondisinya seperti apa
kalo ditanya mau lagi ato gak jawabnya Mau "TAPI" tidak dgn org DPR :D

Jumat, 23 Oktober 2009

i Luv U

hmmm,
hari ini, saat dikelas aku dan teman2ku baru saja menyelesaikan UTS pertama dihari ini, dan menunggu ujian pelajaran berikutnya, sambil baca2 materi, sambil ngobrol satu sama lain yg bahkan ga da hubungannya sama sekali dengan bahan materi UTS berikutnya :D ,mungkin ada yg nyambung hmm misalnya "ntar liat ya, ga bisa nih pelajaran yg ini" haha itulah teman2ku termasuk aku si :D tp aku lumayan pinter kok , dan disela2 ngobrol temenku muthi dia manggil temen yg lainnya yg biasa dipaggil mama dikelas "mamaa.." dan "iya?" muthi bilank "i Love You". =D dan mama terharu huhu katanya uda jarank kata itu disampaikan lagi ole pacarnya.. hhmmmm, gimana dengan aku yaaa.. aku pun kangen uda ga ada lagi yg mengaakan kata "Luv u" ke aku, hmm aku memank ga ada pacar tp yg kuharapkan kata2 itu kluar bkan hny dr pacar karna hal itu terlampau biasa, tp ku kangen karna teman2ku atau saudarku atau mama papaku Ga ada yg mengatakan itu lagi ke aku ........
kangen kata-kata "i Luv U" sampai aku ga bisa lagi mengerti dan ga bisa lagi memahami artinya saat ini.. apa karna aku pun tak mengatakan dan melakukannya?
I Love You all :D miss u all the people that i Luv u
n I Luv Allah =D

Kamis, 30 April 2009

tanggal 21 april,

tanggal 21 april,
rencana mau bangun pagi tp kesiangan jd jam stgh 10 itu pun dibangunin sama papa =D
pagi ini aku mau ganti paket speedy yg buat aku uda kelewat bates ngasih bates buat internetan dgn harga yg melonjak hehe esmosi deh..
pagi2 dengan modal cuci muka aja n ganti baju =D pergi k kantor speedy, untung deket jadi ga ragu utk jalan, karena pagi ini lumayan terik.. setelah sampai seseorang berbaju rapi seperti satpam memang satpam sih, dia menegurku dan tanya keperluanku, setelah memberi tau aku di beri nomor urutan panggilan dan aku dapat no. "21", aku bersyukur banget ga ramai, karena sebelumnya datang kesini bisa menghabiskan 3jam utk antri panggilan..
setelah ku ambil nomor aku duduk dan lihat ternyata sudah no.20, aku seneng berarti ga lama lagi.. yap,betul sekali setelah pelanggan k 20 selesai, urutan pelanggan k 21 pun d panggil..
sampai d konter aku d sapa dan di beri senyum ramah, senang rasanya pagi2 ada yg melakukan begitu walaupun ga kenal.. aku kembali ditanya keperluannya oleh orang yg berbeda dan tdk bbrapa lama petugas dihadapan ku menerima telp, lalu aku disuruh menunggu.. ya buat ku ga masalah karena di ruanganya pun adem, beberapa saat kemudian petugas tsb dtang tp tdk sendri dgn beberapa org ibu2, menyamperiku dan berkata agak keras agar didengar oleh orang 1 ruangan, "ibu bapak pelanggan speedy dalam rangka hari kartini kami akan memberikan souvenir kepada pelanggan nomor 21" i.wow..gw donk hehehe,
hmm, bingung iya, lumayan surprise jg yaa, karena ternyta hadiahnya hP
berterima kasih sangat sekali kepada Allah, pagi2 meraih hadiah Hp sapa jg yg ga seneng kan.. ya setelah itu aku bersalaman dgn yg memberi hadiah tsbt hmm,
siapa ya dia ...

bersambung

Senin, 23 Februari 2009

poetry

Terkadang orang tua tidak menyadari bila memberikan kasih sayang yang lebih pada seorang anak, tidak masalah jika anaknya cuma satu tapi kalau sepuluh?, sehingga yang merasakan akibatnya adalah anak yang lain, anak yang merasa dibeda-bedakan merasa dijadikan nomer dua atau mungkin terakhir inilah yang membuat timbulnya kesenjangan yang terjadi antara orang tua dengan anak, ujung-ujungnya anak tidak mau mendengarkan orang tua atau mungkin membantahnya. Peran ibu tiri sangat kental sekali dengan yang namanya membedakan anak tiri dan anak kandung. Kenapa banyak orang yang berpikir sama termasuk calon atau (sudah) menjadi ibu tiri? apa karena media yang membentuk pikiran seperti itu dengan menayangkan berbagai sinetron dengan image negativ disandang oleh peran ibu tiri. Saat seorang wanita sudah memutuskan suatu hubungan untuk dibawa ke jenjang pernikahan, berarti ia juga sudah siap untuk menjadi seorang ibu, dengan seharusnya menyadari tugas dari peran yang diembannya bukanlah untuk membeda-bedakan anak kandung dengan anak tiri tapi semestinya menjadi peran yang sangat dikagumi yaitu menjadi malaikat untuk semua anak-anaknya dengan atau tanpa kata tiri. Peran seorang ibu tidaklah mudah, ibu menentukan kehidupan keluarga yang dijalaninya jika ia bisa menjadi ibu yang baik maka baiklah keluarganya tapi jika ibu tidak baik atau dengan kata lain jahat ataupun mungkin hanya mencintai harta sehingga ia menikah, maka apa jadinya keluarga tersebut. Ibu yang utuh adalah yang kaya jiwanya bukan kaya harta miskin hati. Jadi jangan termakan dengan apa yang digambarkan melalui dongeng-dongeng tentang kekejaman ibu tiri yang banyak diceritakan ke anak-anak hingga ke media perteleviasian di Indonesia yang menayangkan berbagai sinetron dengan figur seorang ibu tiri yang jahat seakan monster pemakan anak atau mungkin rentenir yang suka belanja, bukan hanya membawa dampak buruk pada setiap anak yang menontonnya juga pada setiap wanita, sehingga timbul pemikiran bahwa ia tidak pantas bersikap baik pada anak tiri karena ia tidak keluar dari rahimnya, tidak sedikit kekerasan yang terjadi pada anak dan jika anak tersebut bertanya kenapa? Dengan tegasnya orangtua bisa menjawab “kamu bukan anak kandung saya”. So What?. Harimaupun bisa menyusui anak kucing yang tak dikenalnya.

Ibu bukanlah objek media, tapi ibu adalah anugerah terindah untuk sebuah keluarga. Banyak puisi yang terlontarkan atau hanya tertulis dalam secarik kertas berusaha untuk menuliskan rasa kekaguman hati seorang anak pada ibunya, pada tahun desember 2008 lalu di hari ibu pelajar mahasiswa Yogyakarta memperingati hari ibu dengan membagikan secarik kertas berisikan puisi kepada setiap masyarakat Yogyakarta yang lewat di depan Gedung Agung Yogyakarta, puisi tersebut bertuliskan

Ibu, Kata paling indah dari bibir manusia...
Ibuku, Sebutan paling indah...
Ibu, Satu kata penuh harap dan cinta yang keluar dari kalbu yang dalam...
Ibu, Kau adalah segalanya
Penghibur tatkala duka
Harapan tatkala sengsara
Kekuatan dikala diriku lemah
Ibu, Kau sumber cinta, belaskasih, simpati dan maaf...

Aku yakin tak hanya aku, semua yang membaca puisi ini pun pasti setuju, bahwa Ibu adalah anugerah terindah. Aku mencintaimu Ibu.

Kamis, 19 Februari 2009

amazing moms

Kelembutan hati seorang ibu tiri

“ibu tiri itu kejam”, paradigma ini telah memakan banyak hati manusia yang tidak sadar akan sesuatu yaitu bahwa sesungguhnya ‘dasarnya semua manusia itu baik’.

Ada sebuah kisah yang baiknya menjadi bahan renungan untuk kita semua, kisah ini saya dapat dari seorang teman yang tinggal di Aceh, tentu yang akan saya muat disini bukan kisah tsunami yang memakan banyak korban pada tahun 2004 lalu, tapi mengenai kehidupan teman saya setelah datangnya seorang ibu tiri untuk menggantikan ibu kandungnya yang telah lama meninggal, sebut saja teman saya ini Yudi, seseorang yang sangat mencintai ibu kandungnya dan untuk-nya “ibuku tak tergantikan”, hingga tanpa sadar tertanam dalam hatinya untuk menolak dalam arti menutup hati untuk menerima kebaikan dari seseorang yang telah menjadi istri kedua dari sang ayah. Jadi yang tampak oleh kasat mata buatnya hanya suatu kejahatan yang dibuat oleh sang ibu tiri. Sang ibu yang kini mulai marah-marah kepada adik-adik dan dirinya setiap hari, lalu berlanjut kepada sang ayah yang membelikan ibunya tersebut rumah dan motor baru sedangkan dirinya sebagai anak tertua dikeluarga tersebut tidak pernah di berikan motor yang layak, berbuahlah rasa benci yang dalam Yudi kepada ibu tirinya tersebut, baginya perceraian ibu tiri dan ayahnya adalah sesuatu yang mengasikan, Yudi anak yang cukup pintar ia mendapat beasiswa untuk kuliah di Jakarta, tapi beasiswa yang didapat digunakan untuk ajang pelampiasan kekesalannya selama di Aceh. Dunia baru yang ia dapat selama di Jakarta dengan uang di tangan Yudi semakin lupa diri, siang-malam waktunya digunakan untuk foya-foya, merokok, disco, minum-minuman keras sampai akhirnya uang beasiswa tidak tersisa sepeserpun. Hutang Yudi menumpuk, terpaksa ia minta tolong kepada ayahnya di kampung tapi ia tidak ingat bahwa orang tuanya bukanlah orang kaya, ayahnya tidak menyanggupi memberikan uang sebesar uang beasiswa yang ia dapat, dan Yudi berpikir bahwa ayah tidak memberinya uang karena ditahan-tahan oleh ibunya menambahlah kebencian Yudi kepada ibu tirinya itu. Ayah hanya mampu memberikan 500.000 sebulan, menumpuklah hutang ayah di bank untuk membayar kuliahnya yang mahal, hingga terpaksa dijuallah vespa peninggalan ibu kandungnya dan vw combi kebanggaan ayah, adik-adik Yudi mulai mengadu karena biaya kuliah mereka yang sedikit karena ayah harus melunasi hutang-hutangnya, timbullah rasa bersalah sebagai seorang kakak yang telah ikut menyusahkan adik-adiknya akibat kebencian yang ia tanamkan kepada ibunya. Yudi mencoba berpikir positif dan menyelesaikan masalahnya selama ini, mengapa ayah membelikan ibu rumah dan motor dan terus membela ibu tirinya. Dengan bijak sang ayah menjelaskan bahwa rumah yang dibeli adalah dengan uang ibu tiriku. Rumah itu diperuntukkan sebagai investasi keluarga, Motor baru yang dibelikan oleh ayah untuknya sebenarnya untuk adik perempuannya. Hanya saja saat itu dia belum bisa mengendarai sepeda motor dengan baik dan belum memiliki SIM, akhirnya motor baru itu dipakai oleh ibunya. Tujuan membeli sepeda motor itu juga sebenarnya agar ibu tidak terus-terusan mengalami keguguran karena harus menahan guncangan bila naik Vespa.Ayah juga mengatakan bahwa selama ini ibu tirinya lah yang menanggung dua pertiga uang kuliah Yudi.

Luhurnya hati setiap manusia itu baik tanpa terkecuali, namun ada tindak tanduk yang negatif lahir pada diri manusia itu akibat dari kejahatan pikiran yang tidak mau berpikir jernih dan positif. Dari kisah diatas dapat dilihat akibat yang ditimbulkan dari keegoan pikiran seorang anak, memiliki seorang ibu tiri bukanlah suatu ancaman seperti yang dipikirkan oleh banyak orang tapi ibu tiri bisa menjadi malaikat baru dari sebuah keluarga, cahaya dan kehangatan bisa diberikan dari seorang ibu tiri. Kisah di atas adalah segelintir kisah dari sekian banyak kisah ibu tiri yang berhasil membawa kebahagian dalam suatu keluarga yang baru. Jika di tanya bagaimana dengan kekerasan yang dilakukan ibu tiri dan itu bukan sekedar fiksi ? tidak dipungkiri memang ada kejahatan atau kekerasan ibu tiri pada cerita yang lain, tapi apakah menutup kemungkinan seorang ibu kandung juga melakukan kekerasan. Tidak sedikit ibu kandung yang melakukan kekerasan bahkan tega menghabisi nyawa anaknya sendiri dengan salah satu alasannya yang banyak dikemukakan yaitu faktor ekonomi, seperti apa yang saya pernah lihat di sebuah media televisi memberitahukan kabar dari NTT, ada seorang ibu yang tega menghabisi nyawa anaknya yang baru beberapa jam menghirup hawa dunia, dengan alasan faktor ekonomi dan sang istri yang merasa tidak dihargai sebagai perempuan karena suaminya yang suka bermain judi dan mabok-mabokan serta alasan lainnya seperti timbul rasa takut anak akan seperti ayahnya atau anaknya menambah beban ekonomi keluarga yang sudah susah. Semua alasan ini tidak bisa diterima, kesalahan apa yang dilakukan anak tersebut hingga ia tak pantas untuk melanjutkan hidupnya yang baru seumur jagung ?. Ternyata kekerasan terhadap anak bisa terjadi walaupun tidak ada konteks ibu tiri dalam keluarga tersebut, semua kembali pada pribadi diri manusianya masing-masing. Kemana seorang anak harus berlari saat hak hidupnya terinjak-injak, hilangnya hak asasi yang dimiliki, kalau bukan ke ibunya? Ibu yang bisa melahirkan kehangatan dan kenyamanan luar biasa saat berada disisinya. Bukan seseorang yang mengaku ibu tapi menggunakan tangan lembutnya untuk kekerasan. Aku mau berkata untuk seluruh ibu didunia ini “tanganmu terlalu berharga untuk melakukan kejahatan masih banyak yang butuh cinta kasih dari tangan lembutmu ibu, aku mencintaimu”. Ibu adalah sebuah kata yang terbungkus pada sosok seseorang yang sangat bisa kita muliakan didunia ini, untuk ibu kandung, ibu tiri, ibu guru atau ibu angkat semua adalah wanita-wanita perkasa yang sangat mengagumkan yang rela mengorbankan nyawanya hanya untuk anak yang mungkin nanti akan menyakitinya, seorang wanita yang rela mengajarkan dengan penuh cinta kasih walaupun mungkin nanti anak itu akan pergi meninggalkannya karena kepintarannya, seorang wanita yang bisa tersenyum untuk menenangankan anaknya walaupun merasa sakit. Seorang wanita yang luar biasa yang aku yakin semua malaikat pasti mendoakannya karena kebaikannya. Jika ibu dalam hidup kita adalah seorang ibu tiri yang bisa menjadi teladan untuk kita yang bisa menjadi cahaya agar kita bisa melihat jalan yang terbaik, itulah orang tua kita. kita mempunyai pilihan untuk menyayangi orang lain, tapi untuk menyayangi orangtua terlebih ibu bukanlah suatu pilihan tapi merupakan suatu kewajiban.

Minggu, 08 Februari 2009

tata cara pemilu 2009

Suksesi kepemimpinan tertinggi di negeri ini akan segera berlangsung di tanggal 5 april 2009, 34 partai bersaing merebut hati para pemilih, Azwar membagi pemilih di Indonesia menjadi tiga kategori. Pertama, pemilih yang rasional, yakni pemilih yang benar-benar memilih partai berdasarkan penilaian dan analisis mendalam. Kedua, pemilih kritis emosional, yakni pemilih yang masih idealis dan tidak kenal kompromi. Ketiga, pemilih pemula, yakni pemilih yang baru pertama kali memilih karena usia mereka baru memasuki usia pemilih. Pemilih pemula dari pelajar (SMA) tidak mendapat pembelajaran yang seharusnya didapat semenjak dini, proses pencerdasan pemilih pemula seharusnya bisa didapat dengan dialog, dalam ruang dialog pemilih pemula dapat diajak untuk kritis dalam memilih figur yang akhirnya menentukan 5 tahun kedepan bangsa ini dan mengasah rasionalitas yang belum terbangun tapi jarang sekali sekolah yang melakukan proses pencerdasan mengenai suksesi 2009 kepada siswa-siswinya. ketidaktahuan pemilih pemula tidak hanya mengenai pengenalan visi misi kandidat suksesi 2009 tapi juga tata cara memilih di tahun ini yang berbeda dengan tahun 2004 lalu. mega zaskia, 17 tahun siswi kelas 3 SMK Jayawisata 1 menteng jakarta pusat mengaku kurang mengerti tata cara pemilu 2009 yang mengalami banyak perubahan dibandingkan periode sebelumnya “yang aku tau dicoblos seperti periode yang lalu” begitulah katanya. perbedaan yang ada pada Pemilu Legislatif sebelumnya dalam hal pemberian suara yang dilakukan oleh Pemilih yaitu dengan mencoblos surat suara tapi pemilu sekarang menjadi memberi tanda satu kali pada surat suara.

Dalam Pasal 40 dalam peraturan KPU tersebut dinyatakan sebagai berikut :
(1) Suara pada surat suara Pemilu anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota, dinyatakan sah apabila :
a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS;
b. bentuk pemberian tanda adalah tanda centang (√) atau sebutan lainnya;
c. pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada kolom nama partai atau kolom nomor calon atau kolom nama calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
d. sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat di dalam kolom nama partai politik, walaupun ujung garis tanda centang (√) melewati garis kolom nama partai politik; atau
e. sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat pada kolom nomor urut calon atau kolom nama calon, tetapi bagian akhir garis tanda centang (√) atau sebutan lainnya melampaui kolom nomor urut calon atau kolom nama calon.

(2) Suara pada surat suara Pemilu anggota DPD, dinyatakan sah apabila:
a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS; dan
b. bentuk pemberian tanda adalah tanda centang (√) atau sebutan lainnya;
c. pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada kolom foto salah satu calon anggota DPD;
d. sudut tanda centang (√) atau sebutan lainnya terdapat di dalam kolom foto salah satu calon Anggota DPD, walaupun ujung garis tanda centang (√) atau sebutan lain melewati garis kolom foto salah satu Anggota DPD.

Sumber : Komisi Pemilihan Umum (www.kpu.go.id)

kriteria figur capres

Tanggal 5 april 2009 mendatang saatnya untuk menggunakan hak pilih bagi usia pemilih, seperti apa kriteriamu untuk calon presiden mendatang?. Memilih seseorang untuk menduduki bangku no. 1 di negeri ini apakah dengan melihat popularitas figur? Melihat usia ? melihat uangnya ? melihat keturunan ? atau aksi kampanye-nya? jika kita mengacu pada kriteria tadi, wah apa jadinya bangsa ini?. Kru mading JaWis 1 punya kriteria jauh dari itu.


PEDULI PENDIDIKAN

Iya!harus!kudu!wajib!!. apa jadinya Indonesia mendatang dengan moralitas anak bangsa yang tidak berpendidikan? Mungkin sekolah-sekolah yang kita duduki masih dengan keadaan segar bugar dan layak pakai tapi bisa dilihat kelayakan tidak didapat di banyak sekolah lainnya di Indonesia. Sangat diharapkan kepedulian yang besar kepada pendidikan di Indonesia agar dapat melahirkan peserta didik dan calon-calon pemimpin yang tidak sekedar memikirkan diri dan kelompoknya, tapi yang memiliki pemahaman terhadap kepentingan orang lain, kelompok lain, menjadikan kepentingan
bangsa-negara sebagai kekuatan penyelesaian masalah.

AKSI DAN BUKTI

Kita terlalu lelah mendengar omong kosong dari para pengumbar janji, yang dibutuhkan Negara ini adalah aksi untuk pencapaian bukti yang maksimal.

DAPAT DI PERCAYA DAN BERTANGGUNG JAWAB

Menjadi seorang pemimpin bukan sekedar untuk meraih jabatan tertinggi, tapi patut disadari pemimpin menanggung amanah dari seluruh rakyat Indonesia dan ia bertanggung jawab jika ada salah seorang warga Negara Indonesia yang tidak terpenuhi haknya di Negara ini. Maka patutlah pemimpin yang amanah agar tidak secuilpun hak rakyat diabaikan.

Rabu, 04 Februari 2009

beban

astagfirulloh...
kadang ku butuh seseorang yg bisa kupeluk dan ku ceritakan semua apa yang kurasakan..
tapi kenapa sepertinya aq ga p'caya semua orang yang ada di sekitarku,
aq butuh seseorang,
Ya Allah beri aq petunjuk
Engkau Maha Tau apa yang aq rasakan